Breaking News

Taste Of Java

Landmark Kudus

Listrik Kudus

Bupati Kudus

Monday 21 April 2014

Monumen Super Smash

Monumen Super Smash

Melalui program Djarum Apresiasi Budaya, di bawah payung Djarum Foundation meresmikan Sculpture SUPER SMASH  atau lebih mudah dibilang Patung Super Smash di depan GOR Bulutangkis Djarum di desa Jati-Kudus , Jawa Tengah Pada 3 Maret 2011, sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan terhadap prestasi yang diraih di bidang bulutangkis.

Monumen inspiratif ini dikelilingi oleh 7 taman yakni Taman Plaza Thomas Cup, Plaza Thomas Uber, Plaza All England, Plaza Kejuaraan Dunia, Plaza BWF, Plaza Sudirman dan Plaza Rangking Dunia.
“Sculpture SUPER SMASH adalah cerminan kebanggaan, semangat, dan cita-cita. Kebanggaan terhadap prestasi, semangat untuk terus berproses dan cita-cita besar demi kemajuan negara Indonesia tercinta.


Renitasari, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation mengungkapkan bahwa meski secara visual sculpture ini bertema “SUPER SMASH”, namun secara tersirat visi yang ingin disampaikan jauh lebih besar dan lebih luas lagi. Karena dari pusat pelatihan dan usaha pembimbingan seperti yang telah dilakukan oleh Djarum tentunya akan mampu memberikan peran bagi generasi penerus bangsa. Merekalah yang akan memberikan warna bagi pergerakan budaya Indonesia di masa yang akan datang.
Turut hadir dalam acara peresmian, antara lain para atlet legenda PB Djarum seperti Haryanto Arbi, Sigit Budiarto, Maria Kristin, Hayom Rumbaka, Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin, atlet PB Djarum Jakarta dan Kudus, serta budayawan dari Kudus, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jakarta.  Setelah acara peresmian, dilanjutkan dengan diskusi bersama pencipta, Rudi Mantofani; kolektor dan kurator seni rupa asal Magelang, Oei Hong Djien; serta kurator Galeri Salihara, Asikin Hasan.



Monumen besutan perupa senior Indonesia, Rudi Mantofani, terdiri dari patung seorang atlet yang sedang melakukan smash. Patung figure di posisikan berdiri di atas konstruksi berupa globe (bola dunia). Tingginya mencapai 8 meter dari permukaan tanah, ditempatkan tepat di atas kolam sedalam 0,60 meter dengan dasar batu andesit.

Patung figur dari bahan perunggu tersebut dibuat secara mendetail. Proses pengelasan dilakukan secara cermat, sistematis, dengan urut-urutan bagian tubuh yang telah ditentukan agar anatominya tetap terjaga. Proses perakitannya pun dilakukan dengan sistem welding.

Menurut Rudi Mantofani, pengerjaan terlama adalah lempengan logam pada globe yang membutuhkan waktu karena diperlukan ketelitian dari setiap bentuknya.   Peta pada globe memang dibuat aerodinamis untuk mencegah terpaan angin kencang pada setiap titik ketinggian patung dengan dibentuk perforated dari setiap lempengan petanya (kepulauan globe).

Dua buah globe setinggi 6 meter dari dasar kolam tersebut terbuat dari pelat grade kuningan dan rangkaian pipa. Sementara finishing model ini dilakukan dengan pekerjaan yang penuh kesabaran mulai dari kontrol dan ketepatan dalam pembentukannya. Hasilnya adalah sebuah monumen sederhana, artistik, memikat dan meninggalkan kesan yang dalam.

Monumen Super Smash

No comments:

Post a Comment

Designed By